Jim Morrison |
GUS AR -- Jim yang terlahir dengan nama James Douglas Morrison. masa kecilnya di Albuquerque, masa remaja yang dihabiskannya dengan berpindah-pindah tempat tinggal, kehidupannya sebagai mahasiswa eksentrik nan pemalu di UCLA, gemerlap hidup sebagai rockstar bersama grup bandnya, hingga saat kematiannya di Paris.
Jim adalah anak angkatan laut, sehingga harus berpindah pindah tempat tinggal, sehingga menempa dirinya untuk terus berkomunikasi dengan orang lain. Jim Morisson, manusia cerdas yang dilahirkan di benua amerika, merupkan sebuah fenomenal, karena karirnya yang melejit dan digilai oleh para penggemarnya, namun lebih kepada kekuatan lirik lagu dan penampilan panggungnya yang membuat penonton terkagum-kagum, hal itu dikarenakan kepekaan insting jim terhadap keadaan-keadan yang ada dilingkungannya, yang kemudian ia tuangkan dalam sebuah lirik lagu dan aksi panggungnya. sehingga penggemar maupun penonton tidak bosan mendengar lagu dan konsernya. Hingga tidak berlebihan apabila jim morisson katakana seorang dewa yang bagi orang-orang yang berada dekat dengan jim ataupun penggemar setiannya, karena jim adalah seorang inspirator dan seorang visioner sejati yang perlu kita contoh, walaupun kelakuan jim yang terkesan aneh dan berbeda dengan orang pada umumnya, namun itulah kelebihan yang dia miliki.
Hal tersebut diatas sangat dipengaruhi oleh keadaannya sebagai anak perwira angkatan laut yang harus tinggal berpindah – pindah sesuai dengan ayahnya di tugaskan, oleh karena itu jim diharuskan bersosialisasi dengan lingkungan dan orang lain yang belum dia kenal, selain itu kegemarannya membaca buku dan menulis puisi, membuat jim sebagai penulis lirik yang sangat cerdas menuangkan keadaan disekitarnya dengan kata-kata.
Jim Morrison, anak jenius yang aneh dan nakal, namun kenakaln yang dilakukan oleh jim, tidak membuat teman-temannya menjauhi dirinya, akan tetapi akan selalu penasaran terhadap kenakalan yang akan jim lakukan selanjutnya, oleh karena itu dia tidak terkekang oleh adat maupun tradisi yang ada disekitarnya, sehingga membebaskan pikirannya untuk terbang setinggi yang dia kehendaki, sehingga disela-sela pengantarnya disebutkan bahwa, “Jim adalah anak jenius yang aneh dan nakal, sehingga tak jarang membuat teman temannya menjadi objek kenakalan jim. Jim tumbuh menjadi remaja yang seperti memiliki kepribadian ganda. Di satu sisi, dia merupakan seorang anak yang cerdas, mempunyai daya tarik, serta berperilaku santun. Tapi di satu sisi lain, dia bisa membuat orang lain terperanjat dan ketakutan karena gaya bahasa yang tidak sopan dan sering bertingkah kasar, terutama pada adik lelakinya (Jim juga mulai menarik diri dari lingkungan sosial, mulai membaca buku dengan rakus – terutama karya Nietzsche, William Blake dan Jean Paul Sartre, serta berperilaku tidak semestinya. Ternyata ini merupakan bentuk defense mechanism dari kebiasaan keluarga Jim yang hidup berpindah-pindah tempat tinggal – dikarenakan tempat tugas ayahnya yang juga sering berpindah tempat, Hal lain yang menarik mengenai Jim adalah kehidupan asmara diantara Jim dengan banyak perempuan. Diantaranya, Pamela Courson.
Di dunia pendidikan jim merupakan seorang yang sangat pintar, sehingga jim pernah mengatakan bahwa, “Setiap mahasiswa memiliki pengetahuan yang nyaris sama dengan profesornya” hal ini bukan tanpa alasan, karena setiap orang baik profesor maupun orang yang tidak sekolah sama sekali memiliki pemecahaan masalah yang berbeda beda, hal itu juga lebih dikuatkan lagi, dengan anggapan bahwa, setiap orang yang menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi maka, ia akan semakin sempit, hal tersebut dipengaruhi oleh kurikulum yang diterapkan., dengan alasan akan lebih fokus. akibatnya adalah egoisme yang akan muncul, sebagai contoh yang pernah saya baca dalam sebuah buku yang saya lupa judul dan halamannya, namun pada intinya, kita sebagai mahasiswa di ibarat kan menyantap roti (ilmu) yang telah bertahun-tahun disimpan, dan kemudian diberikan kepada mahasiswa selanjutnya, padahal kita butuh roti yang masih baru untuk masa depan kita.
Setiap detik hidupnya adalah sebuah permainan yang harus dia menangkan.
Jim menganggap hidup ini permainan, namun dalam permainan dia tidak mau kalah dengan orang lain, sehingga dia memiliki spirit atau motivasi yang kuat untuk tetap di jalur juara. Hal inilah yang perlu kita contoh dari jim, bahwa waktu akan terus bergerak tanpa memperdulikan kita, dia akan meninggalkan kita dan mengekang kita, namun waktu juga bisa merubah kita. Oleh karena kita sendiri yang berusaha untuk berubah. Sama halnya dengan apa yang dikatakan jim pada suatu kali, “ pokoknya, antara dua, man ; kau punya keyakinan atau kau jatuh.” Inilah prinsip hidup yang dipegang oleh jim, bahwasannya keyakinan yang dimiliki seseorang akan membuat orang tersebut kuat untuk menghancurkan karang yang menghadang ataupun dapat membuat seseorang bagaikan jagoan.
Bersama The Doors, Jim telah merekam 6 album, 4 buah buku puisi, dan 1 album solo berjudul “An American Prayer” yang dirilis pada tahun 1978, namun tidak mudah untuk melupakan seorang legenda, Setelah hampir 39 tahun semenjak kematiannya, Jim Morrison masih saja “hidup.” Dia ada pada kaos-kaos, stiker, dan juga poster. Dia menjadi simbol dari kebebasan dan pemberontakan. Benar kata Ray Manzarek yang pernah berkata, “Setiap anak muda pada generasi apapun yang sedang mencari kebebasan, pasti akan menemukan The Doors di dalamnya, dan juga Jim Morrison.”
Pada tahun 1964, di umurnya yang ke 21, Jim mulai berkuliah di UCLA mengambil jurusan Sinematografi. Di fakultasnya, terdapat beberapa sutradara papan atas – termasuk Stanley Kramer dan Josef Von Sternberg. Sedangkan sutradara legendaris Francis Ford Coppola merupakan teman satu angkatan Jim disana. Di UCLA pula, Jim berteman dengan Ray Manzarek, seorang sarjana ekonomi yang juga mantan pemain piano di Angkatan Darat yang keluar dari kesatuannya dengan cara berbohong kalau dia adalah seorang gay. Jim dan Ray lantas sepakat membuat sebuah band rock. Band ini dinamakan The Doors, yang diinspirasi oleh penggalan kalimat dalam puisi William Blake, The Marriage of Heaven and Hell, “If the doors of perception were cleansed, everything would appear to man as it truly is, infinite.”
Pada tahun 1964, di umurnya yang ke 21, Jim mulai berkuliah di UCLA mengambil jurusan Sinematografi. Di fakultasnya, terdapat beberapa sutradara papan atas – termasuk Stanley Kramer dan Josef Von Sternberg. Sedangkan sutradara legendaris Francis Ford Coppola merupakan teman satu angkatan Jim disana. Di UCLA pula, Jim berteman dengan Ray Manzarek, seorang sarjana ekonomi yang juga mantan pemain piano di Angkatan Darat yang keluar dari kesatuannya dengan cara berbohong kalau dia adalah seorang gay. Jim dan Ray lantas sepakat membuat sebuah band rock. Band ini dinamakan The Doors, yang diinspirasi oleh penggalan kalimat dalam puisi William Blake, The Marriage of Heaven and Hell, “If the doors of perception were cleansed, everything would appear to man as it truly is, infinite.”
Bisa jadi Jim Morrison adalah salah satu vokalis band rock yang paling terkenal. Vokalis The Doors yang berwajah rupawan itu berhasil menggabungkan antara musik, puisi, drama, dan theatrical stage persona. Bahkan sejak kematian misteriusnya pada tahun 1971, dia masih saja menjadi objek pembahasan yang tak pernah habis diperbincangkan. bulan Januari 1967, album pertama mereka yang berjudul The Doors diluncurkan, dengan mengandalkan single pertama “Break On Through”.. Tapi lagu yang berhasil membuat The Doors mendunia adalah single “Light My Fire”, sebuah mahakarya mereka yang berdurasi 7 menit 8 detik. Lagu yang penuh bebunyian synthesizer ini bercerita mengenai kesenangan seksual dan drugs yang dilambangkan dengan simbol fire. Sejak itulah mereka menjadi superstar, dan hidup mereka tak pernah sama lagi. Jim Morrison lalu semakin tenggelam dalam drugs dan alkohol, yang nantinya membawa kehancuran perlahan bagi dirinya sendiri dan juga The Doors.
Tidak penting bagaiman jim meninggal. Juga tidak penting bahwa usianya begitu muda ketika meninggalkan kita. Yang penting adalah bahwa jim pernah hidup, dengan tujuan yang mengemuka : untuk menemukan diri kita dan potensi diri kita, Saya pribadi percaya bahwa jim morison adalah seorang dewa. Ini, bagi sebagian anda, akan terdengar berlebihan. Bagi sebagian lainnya, paling tidak akan terdengar “eksentrik”. Tentu saja, Morrison pasti bersikukuh bahwa setiap kita adalah dewa dan kitalah yang menentukan takdir kita sendiri. Suatu ketika Jim pernah berkata “Each generation wants new symbols, new people, new names. They want to divorce themselves from their predecessors.” Tiap generasi menginginkan simbol baru, orang baru, nama baru. Mereka ingin melepaskan diri dari para pendahulunya. Dan ya, mengingat Jim masih saja “hidup” hingga sekarang, dia akan menjadi simbol baru itu. Simbol dari sesuatu bernama kebebasan, dan juga pemberontakan. (IMANEE).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar